Harga Emas Berpotensi Kembali Naik - Di bursa London, Inggris, harga emas di sepanjang tahun ini merosot 28 persen menjadi 1.213,48 dollar AS per troy ounce, setelah mengalami kenaikan tahunan 12 kali berturut-turut. Pada 28 Juni lalu, harga emas mencapai titik terendah dalam kurun 34 bulan terakhir ke level 1.180,50 dollar AS.
Goldman Sachs Group Inc memproyeksikan, pada akhir 2014, harga emas akan bertengger di level 1.050 dollar AS. Sementara itu, Credit Suisse Group AG mengantisipasi harga emas hingga di angka 1.150 dollar AS dalam 12 bulan ke depan. Proyeksi berbeda justru diungkapkan Danske Bank A/S (Denmark) yang melihat harga emas akan jatuh ke level 1.000 dollar AS dalam tiga bulan.
Pada 26 Juni lalu, Mark Cutifani, mantan Kepala AngloGold Ashanti Ltd (ANG), penambang emas ketiga terbesar dunia, menyatakan bahwa pengurangan produksi akan lebih besar dibandingkan kenaikan harga yang diharapkan oleh banyak investor. Perdagangan emas kembali bergairah seiring dengan kekhwatiran krisis utang di Eropa akan semakin memburuk pasca-ketidakstabilan politik di Portugal.Selain itu, anjloknya harga emas akhir-akhir ini juga mendorong permintaan emas, terutama dalam bentuk perhiasan.
Pengunduran diri dua menteri kabinet Portugal telah mendorong biaya pinjaman Potugal naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Pada 3 Juli kemarin, yield obligasi Portugal bertenor 10 tahun melonjak di atas 8 persen untuk pertama kalinya sejak November tahun lalu setelah pengunduran diri dua menterinya.
Situasi itu menambah spekulasi bahwa krisis politik tersebut akan menghambat kemampuan Pemerintah Portugal dalam memenuhi syarat-syarat utama pemberian dana talangan (bailout) yang ditetapkan Uni Eropa.
Empat belas analis yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan, pada pekan depan, harga emas akan kembali berkilau, proporsi terbesar dari masa bullish perdagangan emas sejak 7 Juni.
Sebelumnya, harga emas turun 23 persen di akhir kuartal tahun ini, setelah kalangan investor kehilangan kepercayaan pada logam mulia sebagai aset lindung nilai. Hal ini seiring kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan menghentikan kebijakan stimulus di negara tersebut.Harga emas yang jatuh pada April lalu telah mendorong permintaan emas untuk perhiasan dan koin di seluruh dunia melonjak. Bahkan, impor emas Turki sebagai konsumen logam mulia terbesar keempat di dunia melonjak tinggi sepanjang tahun ini.
"Pemulihan harga emas akan tentatif, tapi (masuk) kembali dari krisis utang zona euro bisa memicu reli harga emas terus berlanjut," kata Mark O'Byrne, Direktur Eksekutif GoldCore Ltd yang berbasis di Dublin. GoldCore merupakan perusahaan broker yang menjual dan menyimpan koin dan emas batangan."Banyak perhiasan di dunia cenderung digunakan sebagai kesempatan untuk persediaan karena harga emas jatuh baru-baru ini," kata O’Byrne.